Awan mendung kelabu
Sang burung pulang ke sisi ibu
Bertiupan angin kencang
Dan kini tinggal jiwa yang gersang
Tersimpuh aku memandang langit
Tiadakah lagi untukku berteduh
Pertandingan hati dan minda semakin sengit
Dan jiwapun lumpuh
Aku rindu
Aku rindu
Aku rindu
Jeritan tanpa suara
Siapa akan mendengar agaknya
Bibir tertawa
Ceritaku hanya igauan maya
Tuesday, September 27, 2011
Monday, September 26, 2011
Jika yakin itu wujud di jiwa mu
Kini malam
Gelap
Segelap harapanku
Hujan turun
Deras
Sederas air mataku
Kuterlena dan bermimpi
Pagi menyinsing
Mentari tersenyum
Mengembalikan segala asa
Membuang semua duka
Kini siang
Terang
Seterang harapanku
Ada pelangi
Ceria
Seceria hari-hari baruku
Gelap
Segelap harapanku
Hujan turun
Deras
Sederas air mataku
Kuterlena dan bermimpi
Pagi menyinsing
Mentari tersenyum
Mengembalikan segala asa
Membuang semua duka
Kini siang
Terang
Seterang harapanku
Ada pelangi
Ceria
Seceria hari-hari baruku
Tuesday, September 20, 2011
Dan akhirnya aku punya
Di sana, di hadapanku
Terbentang luas sebuah anugerah
Biru yang menenangkanDitemani larian kecil sang ombak
Dicupingku terdengar nyanyian indah
Diiringi bisikan semilir angin
Dikananku begitu ketara mereka bahagia
Mencumbu detik indah bersama
Mereka rakus dan aku iri
Kuletak tanganku di dada
Mencari sesuatu yang aku hilang
Aku ingin dia kembali
Jika aku yakin
Pelukan hangat itu hanya untukku
Benarkah firasatku?
Atau harapan yang seluas lautan?
Himbauan angin mengagetkanku
Berbisik lembut
Meyakinkanku akan satu hal
Semuanya akan berakhir dengan indah
Subscribe to:
Posts (Atom)